Artikel KPP Bil 7

Tahukah anda?

Tercatat dalam Al-Qur’an bahawa...

1. Bangsa Yahudi adalah satu-satunya bangsa di dunia yang paling banyak di angkat untuk menjadi Nabi

Dan ingatlah, ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika Dia mengangkat nabi-nabi diantaramu, dan menjadikan kamu sebagai orang-orang merdeka, dan memberikan kamu apa yang belum pernah diberikan kepada seorang pun di antara umat yang lain.”(Al-Ma’idah:20)

2. Bangsa Yahudi adalah satu-satunya bangsa di dunia yang kesejahteraannya dijamin oleh Allah SWT. Sehingga mereka mampu melakukan perjalanan di padang pasir yang tandus dalam waktu yang sangat lama.

Dan Kami membahagikan mereka menjadi 12 suku yang besar jumlahnya dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu.” Maka terpancarlah daripadanya 12 mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Kami juga menaungi mereka dengan di atas mereka dan Kami menurunkan Mann (manisan seumpama madu) dan Salwa (burung seakan-akan puyuh). “Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami kurniakan kepada kamu.” Mereka tidak menganiaya Kami (dengan kekufuran mereka), tetapi merekalah menganiaya diri mereka sendiri. (Al-A’raf:160)

3. Bangsa Yahudi adalah satu-satunya bangsa yang mengkaji segala sesuatu dengan sangat terperinci secara rasional sahaja pada apa yang dinyatakan dan dengan berbuat demikian, mereka menjadi satu-satunya bangsa yang paling ingkar kepada Allah.

a. Ketika mereka diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih seekor lembu betina yang dulunya sering mereka sembah. Mereka meminta Nabi Musa untuk bertanyakan kepada Allah akan ciri-ciri lembu tersebut. Setelah soalan mereka dijawab dan ciri-ciri tersebut lengkap, barulah mereka menyembelih lembu itu. Sedangkan mereka hampir tidak mahu menurut perintah. Seperti yang diceritakan dalam surah Al-Baqarah:67-71.

b. Tidak pernah mengakui Allah adalah Tuhan mereka, oleh sebab itu mereka tidak pernah meminta secara terus kepada Allah SWT, setiap kali mereka memerlukanNya mereka selalu meminta Nabi Musa AS untuk memohon kepada Allah SWT, dengan mengatakan "ud'u lana rabbaka" yang bermaksud mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami. Antaranya:

Apabila azab tersebut menimpa mereka, mereka (merayu) berkata, “Wahai Musa! Pohonlah kepada Tuhanmu untuk kami dengan pangkat Nabi yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya jika hapuskan azab itu kepada kami, pastilah kami akan beriman kepadamu dan sudah tentu kami akan membebaskan kaum Bani Israel pergi bersamamu.” (Al-A'raf: 134)

c. Tidak pernah meyakini adanya Allah, kerana mereka tidak pernah melihat Allah secara langsung.

...“Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sehinggalah kami dapat melihat Allah dengan terang dengan mata kepala kami.”… (Al-Baqarah:55)

Dan sekiranya Allah memakbulkan doa Nabi Musa untuk melihat Allah, besar kemungkinan akan ada berhala Allah sebagaimana mereka pernah meminta Nabi Musa untuk membina berhala untuk mereka.

… Mereka berkata, “Wahai Musa, buatlah untuk kami suatu tuhan sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan.” Nabi Musa menjawab, “Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang jahil tentang sifat-sifat tuhan.” (Al-A’raf:138)

d. Tidak pernah mengakui mukjizat Nabi Musa AS sebagai bukti kerasulannya, kerana mereka menganggap itu adalah sihir. Setelah peristiwa Nabi Musa bertemu dengan Fir’aun.

Pembesar-pembesar dari kaum Fir’aun berkata, “Sesungguhnya orang ini (Musa) ialah seorang ahli sihir yang mahir.” (Al-A’raf:109)

Mereka lebih mempercayai Samiriy yang pendapat dan karyanya lebih mudah difahami dan masuk akal bagi mereka.

Kemudian Samiriy mengeluarkan untuk mereka daripada leburan barang-barang itu patung seekor anak lembu yang bertubuh lagi bersuara, lalu mereka berkata, “Ini tuhan kamu dan tuhan bagi Musa, tetapi Musa telah lupa!” (Taha:88)

Lalu mereka menyembah berhala itu tanpa segan silu walaupun telah dilarang oleh Nabi Harun AS

4. Bangsa Yahudi adalah bangsa yang paling ego.

a. Setiap malang yang mereka terima selalu mereka salahkan kepada Nabi Musa AS sebagai penyebabnya

… “Kami telah dianiaya dan diperhamba (oleh Fir’aun) sebelum engkau datang kepada kami dan sesudah engkau datang kepada kami.”… (Al-A’raf:129)

Kemudian apabila datang pada mereka kesenangan, mereka berkata, “Ini adalah hasil usaha kami,” dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka melemparkan sebab sial dan malang itu kepada Musa dan pengikut-pengikutnya... (Al-A'raf:131)

b. Mereka selalu meminta orang lain untuk mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan, di antaranya adalah:

1) Mereka meminta diberi seorang raja yang akan memimpin mereka untuk berperang, tetapi setelah raja tersebut ditunjuk mereka biarkan raja tersebut berperang sendiri.

… ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Lantiklah seorang raja untuk kami, supaya kami boleh berperang bersamanye pada jalan Allah.” Nabi mereka menjawab, “Mungkin jika kamu kelak diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang?” Mereka berkata, “Mengapa pula kami tidak akan berperang pada jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampong halaman kami dan anak-anak kami?” Maka apabila perang itu diwajibkan atas mereka, mereka membelakangkan kewajipan itu, kecuali sebahagian kecil daripada mereka… (Al-Baqarah:246)

2) Mereka meminta Nabi Musa AS dan Allah SWT untuk memerangi orang-orang yang gagah perkasa di suatu negeri yang akan mereka masuki

…“Wahai Musa, sesungguhnya kami tidak akan memasuki negeri itu selama-lamanya selagi kaum itu masih berada di dalamnya. Oleh itu, pergilah engkau bersama Tuhanmu dan perangilah mereka. Seseungguhnya kami hanya akan menanti di sini sahaja.” (Al-Ma’idah:24)

c. Mereka tidak segan mengambil musyrikin sebagai penolong mereka

Sekiranya mereka beriman kepada Allah dan kepada Nabi serta apa yang diturunkan kepadanya, nescaya mereka tidak menjadikan orang musyrik sebagai pembantu, tetapi kebanyakan mereka adalah orang yang fasiq. (Al-Ma’idah:81)

d. Mereka tidak segan untuk menyembunyikan sebagian lembaran-lembaran dari kitab Taurat untuk mewujudkan keinginan mereka.

…Bertanyalah (kepada kaum Yahudi yang ingkar itu), “Siapakah yang menurunkan Kitab (Taurat) yang dibawa oleh Nabi Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, yang kamu jadikan dia lembaran-lembaran kertas, sambil kamu perlihatkan (kepada orang ramai sebahagian kecil daripadanya) dan kamu sembunyikan kebanyakannya; sedangkan kamu pula diajarkan dengan pengajaran yang tidak diketahui oleh kamu dan tidak juga oleh nenek moyang kamu?”… (Al-An'am: 91)

5. Bangsa Yahudi adalah satu-satunya bangsa yang paling lama mengembara kemana-mana, hanya untuk memperlihatkan kepada mereka bagaimana Allah memperlakukan negeri-negeri orang yang fasik, seperti Fir'aun, 'Aad, Tsamud dan lain-lain.

Kami telah menurunkan bagi Musa pada Lawh-lawh (tertulis padanya isi Taurat) itu pelbagai jenis pengajaran dan penjelasan bagi tiap-tiap sesuatu. Oleh itu, berpegang teguhlah kepadanya dengan bersungguh-sungguh dan suruhlah kaummu berpegang teguh dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan perlihatkan kepada kamu akan negeri orang yang fasiq (derhaka). (Al-A’raf:145)